Prancis Vs Kroasia: Final Piala Dunia 2018
Hey, what's up guys! Hari ini kita bakal flashback ke salah satu final Piala Dunia paling seru yang pernah ada, yaitu Prancis vs Kroasia di tahun 2018. Laga ini bukan cuma soal siapa yang bakal bawa pulang trofi emas, tapi juga tentang pertarungan dua tim dengan gaya bermain yang beda banget, dan pastinya, drama yang bikin deg-degan dari awal sampai akhir. Prancis, yang datang dengan status tim unggulan dan skuad bertabur bintang, melawan Kroasia, tim kuda hitam yang berhasil bikin kejutan demi kejutan sampai akhirnya menembus partai puncak. Penasaran kan gimana ceritanya sampai akhir? Yuk, kita kupas tuntas!
Perjalanan Menuju Final: Mimpi dan Kenyataan
Sebelum kita masuk ke pertandingan finalnya, penting banget buat kita inget gimana kedua tim ini bisa nyampe ke titik ini. Prancis, guys, mereka itu kayak udah built to win. Dengan pemain-pemain muda bertalenta kayak Kylian Mbappé dan Antoine Griezmann, ditambah pengalaman dari pemain senior seperti N'Golo Kanté, mereka emang udah diprediksi bakal jadi penantang serius. Tapi, perjalanan mereka nggak mulus-mulus amat, lho. Ada beberapa momen di mana mereka harus berjuang keras, tapi akhirnya, discipline dan quality mereka bener-bener kelihatan. Mereka berhasil melewati lawan-lawan tangguh dengan permainan yang terorganisir dan serangan balik yang mematikan. Setiap pemain tahu perannya, dan itu yang bikin mereka jadi tim yang solid banget. Mereka punya depth skuad yang luar biasa, jadi kalau ada pemain yang cedera atau kena kartu, penggantinya juga nggak kalah kelas. Ini nih, yang namanya tim juara sejati!
Di sisi lain, ada Kroasia. Wah, tim ini bener-bener jadi inspirasi banyak orang, guys. Siapa sangka coba tim yang nggak terlalu diunggulkan di awal turnamen bisa melaju sejauh ini? Mereka punya trio lini tengah yang legend banget: Luka Modrić, Ivan Rakitić, dan Marcelo Brozović. Ketiga orang ini kayak otak dari tim Kroasia. Mereka nggak cuma jago ngatur tempo permainan, tapi juga punya visi umpan yang brilian dan kemampuan dribbling yang aduhai. Yang bikin Kroasia spesial adalah semangat juang mereka yang luar biasa. Mereka beberapa kali harus main sampai perpanjangan waktu, bahkan adu penalti, tapi mereka nggak pernah nyerah. Mereka membuktikan kalau dengan kerja keras, determinasi, dan sedikit keberuntungan, mimpi sekecil apa pun bisa jadi kenyataan. Perjuangan mereka ini ngajarin kita banyak hal, guys, tentang arti pantang menyerah dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Pokoknya, Kroasia di final itu udah kayak cerita dongeng yang jadi nyata!
Drama di Lapangan: 90 Menit yang Penuh Kejutan
Nah, sekarang kita masuk ke inti permasalahannya, yaitu pertandingan finalnya itu sendiri. Laga ini digelar di Stadion Luzhniki, Moskow, dan atmosfernya udah pasti epic banget, guys. Sejak peluit dibunyikan, kedua tim langsung tancap gas. Prancis yang biasanya lebih sabar, kali ini kelihatan lebih agresif. Mereka tahu ini kesempatan emas buat dapetin gelar juara dunia. Tapi, Kroasia nggak tinggal diam. Mereka juga main ngotot, mencoba menerapkan permainan khas mereka dengan penguasaan bola dan umpan-umpan pendek yang akurat. Pertarungan di lini tengah bener-bener sengit. Modrić dan kawan-kawan berusaha mengontrol permainan, sementara Griezmann dan Mbappé siap melepaskan serangan balik kilat.
Gol pertama datang dari Prancis di menit ke-18, lewat gol bunuh diri yang dicetak oleh bek Kroasia, Ivan Perišić, setelah bola tendangan bebas Griezmann membentur kepalanya. Wah, sial banget buat Kroasia, ya. Tapi, mereka nggak patah semangat. Perišić yang tadinya apes, nggak lama kemudian jadi pahlawan sementara. Di menit ke-28, dia berhasil mencetak gol balasan dengan tendangan keras yang nggak bisa dijangkau kiper Prancis, Hugo Lloris. Skor berubah jadi 1-1. Pertandingan makin panas, guys! Kedua tim saling jual beli serangan, tapi skor imbang bertahan sampai turun minum. Ini bener-bener pertandingan yang bikin jantung berdebar kencang.
Babak kedua dimulai, dan Prancis langsung ngasih kejutan lagi. Di menit ke-59, wasit memberikan penalti kepada Prancis setelah tangan bek Kroasia, Ante Rebić, dianggap menyentuh bola di dalam kotak terlarang. Keputusan ini sempat bikin kontroversi, guys, tapi Griezmann yang jadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya dengan dingin. Prancis kembali unggul 2-1. Nah, di sinilah mental juara Prancis mulai kelihatan. Mereka nggak kendor sedikit pun. Kroasia berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, tapi pertahanan Prancis yang digalang Raphaël Varane dan Samuel Umtiti tampil kokoh. Puncaknya, di menit ke-65, Kylian Mbappé yang masih belia itu mencetak gol ketiganya Prancis. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti berhasil merobek jala gawang Kroasia. Gol ini bikin Prancis makin di atas angin. Nggak berhenti sampai di situ, di menit ke-69, Paul Pogba menambah keunggulan Prancis menjadi 4-1 lewat tendangan akurat dari dalam kotak penalti. Skor 4-1 ini kayaknya udah cukup buat nentuin siapa juaranya. Tapi, Kroasia masih punya satu gol hiburan di menit ke-69 lewat tendangan spektakuler dari Ivan Perišić. Akhirnya, skor akhir 4-2 untuk kemenangan Prancis. Sebuah kemenangan yang diraih dengan perjuangan dan sedikit keberuntungan, tapi tetap layak mereka dapatkan.