Oscisi Dalam Bisbol: Penjelasan Lengkap

by Jhon Lennon 40 views

Dalam dunia bisbol yang penuh dengan statistik dan strategi, ada banyak istilah yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Salah satunya adalah "oscisi." Bagi para penggemar bisbol sejati, memahami oscisi adalah kunci untuk menganalisis performa pemain dengan lebih mendalam. Tapi, apa sebenarnya oscisi itu? Mari kita bahas secara mendetail!

Apa Itu Oscisi dalam Bisbol?

Oscisi, atau yang lebih dikenal dengan on-base plus slugging (OPS), adalah sebuah metrik dalam bisbol yang digunakan untuk mengukur kemampuan seorang pemain dalam menghasilkan serangan. OPS dihitung dengan menjumlahkan on-base percentage (OBP) atau persentase mencapai base dan slugging percentage (SLG) atau persentase pukulan. Metrik ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang seberapa efektif seorang pemain dalam menciptakan peluang mencetak skor dibandingkan dengan hanya melihat rata-rata pukulan (batting average) saja.

Mengapa OPS Penting?

Rata-rata pukulan hanya mengukur seberapa sering seorang pemain berhasil memukul bola dan mendapatkan hit. Namun, rata-rata pukulan tidak memperhitungkan kemampuan pemain untuk mendapatkan walk (berjalan ke base pertama karena pitcher melempar empat bola di luar zona strike) atau memukul untuk kekuatan (seperti double, triple, atau home run). Di sinilah OPS menjadi sangat berharga. OPS menggabungkan kemampuan seorang pemain untuk mencapai base dengan kemampuannya untuk memukul dengan kekuatan, memberikan evaluasi yang lebih lengkap tentang kontribusi ofensif pemain.

Cara Menghitung OPS

Untuk menghitung OPS, kita perlu mengetahui dua komponen utama:

  1. On-Base Percentage (OBP): Mengukur seberapa sering seorang pemain mencapai base per plate appearance (kesempatan memukul). OBP dihitung dengan rumus:

    OBP = (H + BB + HBP) / (AB + BB + HBP + SF)
    
    • H = Hits (Jumlah pukulan)
    • BB = Base on Balls (Jumlah kesempatan berjalan ke base pertama)
    • HBP = Hit by Pitch (Jumlah terkena lemparan bola)
    • AB = At Bats (Jumlah kesempatan memukul resmi)
    • SF = Sacrifice Flies (Jumlah pukulan sacrifice fly)
  2. Slugging Percentage (SLG): Mengukur rata-rata jumlah base yang diperoleh seorang pemain per at-bat. SLG dihitung dengan rumus:

    SLG = (1B + 2B*2 + 3B*3 + HR*4) / AB
    
    • 1B = Single (Jumlah pukulan single)
    • 2B = Double (Jumlah pukulan double)
    • 3B = Triple (Jumlah pukulan triple)
    • HR = Home Run (Jumlah pukulan home run)
    • AB = At Bats (Jumlah kesempatan memukul resmi)

Setelah mendapatkan nilai OBP dan SLG, OPS dihitung dengan menjumlahkan kedua nilai tersebut:

OPS = OBP + SLG

Contoh Perhitungan OPS

Misalkan seorang pemain memiliki statistik sebagai berikut:

  • H = 150
  • BB = 70
  • HBP = 5
  • AB = 500
  • SF = 5
  • 1B = 100
  • 2B = 30
  • 3B = 5
  • HR = 15

Langkah 1: Hitung OBP

OBP = (150 + 70 + 5) / (500 + 70 + 5 + 5) = 225 / 580 = 0.388

Langkah 2: Hitung SLG

SLG = (100 + 30*2 + 5*3 + 15*4) / 500 = (100 + 60 + 15 + 60) / 500 = 235 / 500 = 0.470

Langkah 3: Hitung OPS

OPS = 0.388 + 0.470 = 0.858

Jadi, OPS pemain tersebut adalah 0.858.

Interpretasi Nilai OPS

Setelah kita menghitung OPS seorang pemain, bagaimana cara kita menginterpretasikan nilainya? Berikut adalah panduan umum:

  • OPS di bawah .700: Dianggap sebagai performa ofensif yang buruk.
  • OPS antara .700 dan .750: Dianggap sebagai performa ofensif yang rata-rata.
  • OPS antara .750 dan .850: Dianggap sebagai performa ofensif yang baik.
  • OPS antara .850 dan .950: Dianggap sebagai performa ofensif yang sangat baik.
  • OPS di atas .950: Dianggap sebagai performa ofensif yang luar biasa.

Dalam contoh sebelumnya, dengan OPS 0.858, pemain tersebut dianggap memiliki performa ofensif yang sangat baik.

Kelebihan dan Kekurangan OPS

Seperti metrik lainnya, OPS memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan.

Kelebihan OPS

  1. Sederhana dan Mudah Dipahami: OPS relatif mudah dihitung dan dipahami, sehingga cocok untuk penggemar bisbol dari berbagai tingkat pengetahuan.
  2. Menggabungkan OBP dan SLG: OPS memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan ofensif seorang pemain dengan mempertimbangkan kemampuan mencapai base dan memukul dengan kekuatan.
  3. Berguna untuk Perbandingan Pemain: OPS memungkinkan kita untuk membandingkan pemain dari era yang berbeda atau dari posisi yang berbeda dengan lebih adil.

Kekurangan OPS

  1. Bobot yang Sama untuk OBP dan SLG: OPS memberikan bobot yang sama untuk OBP dan SLG, padahal dalam beberapa kasus, OBP mungkin lebih penting daripada SLG atau sebaliknya. Beberapa ahli berpendapat bahwa OBP seharusnya diberi bobot yang lebih besar.
  2. Tidak Mempertimbangkan Konteks: OPS tidak mempertimbangkan konteks situasi permainan, seperti posisi pemain dalam lineup, kondisi lapangan, atau kualitas lawan. Pemain dengan OPS yang sama mungkin memiliki dampak yang berbeda tergantung pada situasi.
  3. Kurang Akurat untuk Pemain dengan Sedikit Kesempatan Memukul: OPS mungkin kurang akurat untuk pemain dengan sedikit plate appearance, karena fluktuasi kecil dalam statistik dapat menyebabkan perubahan besar dalam nilai OPS.

Alternatif untuk OPS

Meskipun OPS adalah metrik yang berguna, ada beberapa alternatif yang lebih canggih yang mencoba mengatasi beberapa kekurangannya. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Weighted On-Base Average (wOBA): wOBA memberikan bobot yang berbeda untuk setiap jenis hasil ofensif (seperti single, double, walk, dll.) berdasarkan nilai sebenarnya dalam menciptakan run. wOBA dianggap lebih akurat daripada OPS karena memperhitungkan nilai relatif dari setiap hasil ofensif.
  2. OPS+: OPS+ adalah versi OPS yang disesuaikan dengan stadion dan liga. OPS+ membandingkan OPS seorang pemain dengan rata-rata OPS di liganya dan menyesuaikannya untuk memperhitungkan perbedaan dalam lingkungan bermain. OPS+ 100 adalah rata-rata liga, sementara OPS+ di atas 100 menunjukkan bahwa pemain tersebut lebih baik dari rata-rata, dan OPS+ di bawah 100 menunjukkan bahwa pemain tersebut lebih buruk dari rata-rata.
  3. True Average (AVG): True Average adalah metrik yang mencoba mengukur kontribusi ofensif seorang pemain secara keseluruhan dengan mempertimbangkan semua aspek ofensif, termasuk kemampuan mencapai base, memukul dengan kekuatan, dan mencuri base. True Average dihitung dengan rumus yang lebih kompleks daripada OPS dan dianggap lebih akurat dalam mengevaluasi pemain secara keseluruhan.

Bagaimana Pemain Bisbol Meningkatkan Oscisi (OPS)?

Untuk meningkatkan oscisi atau OPS, seorang pemain bisbol perlu fokus pada dua aspek utama: meningkatkan on-base percentage (OBP) dan slugging percentage (SLG).

Meningkatkan On-Base Percentage (OBP)

  1. Disiplin di Plate: Seorang pemain harus lebih selektif dalam memilih bola yang akan dipukul. Ini berarti menghindari mengejar bola-bola yang berada di luar zona strike. Dengan lebih sabar menunggu bola yang baik, pemain memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan walk atau memukul bola dengan baik.
  2. Mengurangi Strikeout: Strikeout adalah salah satu cara paling tidak produktif untuk mengakhiri at-bat, karena tidak memberikan peluang untuk mencapai base atau memajukan runner. Pemain harus berusaha untuk mengurangi jumlah strikeout mereka dengan meningkatkan kontak dengan bola.
  3. Memanfaatkan Kesempatan Hit by Pitch (HBP): Meskipun tidak selalu bisa dikendalikan, seorang pemain bisa mencoba untuk lebih dekat dengan plate atau menunjukkan sikap yang membuat pitcher lebih mungkin untuk melakukan kesalahan dan mengenai mereka dengan bola. Namun, ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari cedera.

Meningkatkan Slugging Percentage (SLG)

  1. Memukul dengan Kekuatan: Untuk meningkatkan SLG, seorang pemain perlu memukul bola dengan lebih keras dan lebih sering untuk mendapatkan extra-base hit (seperti double, triple, dan home run). Ini membutuhkan kekuatan fisik, teknik memukul yang baik, dan kemampuan untuk membaca lemparan pitcher.
  2. Fokus pada Quality of Contact: Selain memukul bola dengan keras, penting juga untuk memastikan bahwa kontak dengan bola berkualitas. Ini berarti memukul bola di bagian yang tepat dari bat untuk menghasilkan trajectory dan kecepatan yang optimal.
  3. Analisis Video dan Data: Pemain dapat menggunakan analisis video dan data untuk mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan teknik memukul mereka. Ini bisa melibatkan perubahan dalam sikap, ayunan, atau pendekatan mereka terhadap lemparan pitcher.

Strategi Tambahan

  1. Latihan Rutin: Latihan yang konsisten dan terfokus adalah kunci untuk meningkatkan kemampuan ofensif secara keseluruhan. Ini termasuk latihan memukul, latihan kekuatan, dan latihan mental.
  2. Kerja Sama dengan Pelatih: Pelatih dapat memberikan umpan balik yang berharga dan membantu pemain mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan. Komunikasi yang baik dengan pelatih sangat penting untuk pengembangan pemain.
  3. Adaptasi terhadap Pitcher: Setiap pitcher memiliki gaya lemparan dan strategi yang berbeda. Pemain harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap pitcher yang berbeda dan menyesuaikan pendekatan mereka sesuai dengan itu.
  4. Menjaga Kondisi Fisik dan Mental: Bisbol adalah olahraga yang menuntut secara fisik dan mental. Pemain harus menjaga kondisi fisik dan mental mereka dengan baik untuk dapat tampil di puncak performa mereka.

Dengan fokus pada peningkatan OBP dan SLG, serta menerapkan strategi tambahan yang disebutkan di atas, seorang pemain bisbol dapat secara signifikan meningkatkan OPS mereka dan menjadi aset yang lebih berharga bagi tim mereka.

Kesimpulan

Oscisi atau OPS adalah metrik penting dalam bisbol yang memberikan gambaran komprehensif tentang kemampuan ofensif seorang pemain. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, OPS tetap menjadi alat yang berguna untuk mengevaluasi dan membandingkan pemain. Dengan memahami cara menghitung dan menginterpretasikan OPS, serta mengetahui alternatif yang lebih canggih, penggemar bisbol dapat menganalisis permainan dengan lebih mendalam dan menghargai kontribusi pemain dengan lebih baik. Jadi, lain kali Anda menonton pertandingan bisbol, jangan lupa untuk memperhatikan OPS pemain dan lihat bagaimana mereka berkontribusi pada kesuksesan tim mereka!