News Feeds Explained: Your Daily Dose Of Information
Guys, di era digital seperti sekarang ini, kita semua pasti akrab banget sama yang namanya news feeds, kan? Setiap kali kita buka smartphone, entah itu untuk scrolling media sosial, cek berita terbaru, atau bahkan belanja online, kita selalu disuguhkan aliran informasi yang terus-menerus. Nah, artikel ini bakal ngajak kamu menyelami lebih dalam apa itu news feeds, bagaimana cara kerjanya, kenapa mereka penting banget buat kehidupan kita, dan gimana caranya biar kita bisa memaksimalkan pengalaman kita dengan news feeds ini. Siap-siap ya, karena kita akan bongkar tuntas segala hal tentang "news feeds" yang jadi gerbang informasi harian kita!
Apa Itu News Feeds Sebenarnya?
Mari kita mulai dengan pertanyaan fundamental: apa itu news feeds sebenarnya? Secara sederhana, news feeds adalah aliran konten yang diperbarui secara real-time dan disajikan kepada pengguna secara personal. Bayangkan saja seperti koran digital yang enggak pernah habis, isinya selalu baru, dan yang paling penting, kontennya dipilih khusus buat kamu. Awal mula konsep news feeds ini bisa dilacak ke protokol RSS (Really Simple Syndication) yang populer di awal tahun 2000-an. RSS feeds memungkinkan kita untuk berlangganan konten dari berbagai situs web—entah itu blog, situs berita, atau podcast—dan membacanya semua di satu tempat, tanpa harus mengunjungi situsnya satu per satu. Ini adalah lompatan besar dalam cara kita mengonsumsi informasi karena memberikan kita kendali lebih besar atas apa yang ingin kita baca dan kapan kita ingin membacanya. Nah, dari sini, konsep ini berevolusi pesat, terutama dengan munculnya media sosial.
Ketika platform seperti Facebook mulai populer, mereka mengadopsi dan menyempurnakan ide news feeds ini. Facebook News Feed, misalnya, bukan hanya menyajikan postingan dari teman atau halaman yang kita ikuti secara kronologis. Lebih dari itu, mereka mulai menggunakan algoritma canggih untuk menentukan konten apa yang paling relevan dan menarik bagi setiap pengguna. Ini adalah game-changer! Alih-alih hanya tumpukan informasi mentah, news feeds menjadi kurator pribadi yang tahu persis apa yang mungkin kamu sukai, berdasarkan interaksi kamu sebelumnya, siapa teman-temanmu, dan apa saja yang sedang trending. Mereka mengumpulkan segala jenis update—mulai dari postingan teks, foto, video, artikel berita, hingga iklan—dan menyusunnya menjadi satu aliran yang kohesif dan personal. Ini mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital, menjadikannya lebih imersif dan terkustomisasi. Pentingnya news feeds tidak hanya terletak pada kemampuannya untuk menyajikan informasi terbaru, tetapi juga pada bagaimana mereka memfilter dan memprioritaskan informasi tersebut agar sesuai dengan minat dan perilaku unik kita. Ini adalah kunci mengapa kita merasa sangat terkoneksi dan terinformasi melalui platform-platform ini. Dari sekadar daftar kronologis, news feeds telah menjadi jendela personal kita menuju dunia, memengaruhi bagaimana kita belajar, bersosialisasi, dan bahkan mengambil keputusan. Jadi, ketika kita bicara news feeds, kita sedang berbicara tentang teknologi yang sangat cerdas, yang secara konstan belajar dari kita untuk memberikan pengalaman informasi yang paling optimal. Ini adalah jantung dari pengalaman digital kita sehari-hari, guys.
Peran Penting News Feeds di Era Digital
Di era serba digital ini, news feeds memegang peran yang sangat penting dan vital dalam kehidupan kita sehari-hari, sampai-sampai kita mungkin tidak menyadarinya betapa bergantungnya kita pada mereka. Bayangkan saja hidup tanpa news feeds, pasti terasa aneh dan kurang update, kan? Peran utama news feeds adalah sebagai gerbang utama kita untuk mengonsumsi informasi. Setiap pagi, banyak dari kita langsung mengecek news feeds di media sosial atau aplikasi berita untuk melihat apa yang terjadi semalam, apa yang sedang trending, dan apa saja berita terbaru. Ini memungkinkan kita untuk tetap terhubung dan terinformasi dengan cepat mengenai berbagai topik, mulai dari berita global, update dari teman dan keluarga, hingga perkembangan di dunia hiburan atau niche tertentu yang kita minati. Tanpa news feeds, kita akan kesulitan mendapatkan informasi secara efisien dan personal. Mereka bertindak sebagai kurator informasi yang efektif, menyaring miliaran konten yang beredar di internet dan menyajikannya dalam format yang mudah dicerna dan relevan bagi kita. Ini adalah kunci untuk tetap up-to-date di dunia yang bergerak begitu cepat.
Lebih dari sekadar informasi, news feeds juga memainkan peran krusial dalam personalisasi pengalaman digital kita. Algoritma di balik news feeds belajar dari setiap interaksi kita—apa yang kita klik, suka, komentari, atau bagikan. Dengan data ini, mereka bisa menyajikan konten yang semakin relevan dan menarik bagi kita. Ini menciptakan echo chamber positif di mana kita sering kali disuguhi konten yang selaras dengan pandangan dan minat kita, yang di satu sisi bisa membuat kita merasa lebih terlibat dan paham, namun di sisi lain juga bisa membatasi paparan kita terhadap perspektif yang berbeda. Namun, tidak bisa dimungkiri, personalisasi ini membuat pengalaman kita di platform digital terasa lebih intuitif dan menyenangkan. News feeds juga menjadi tulang punggung interaksi sosial dan pembentukan komunitas online. Melalui mereka, kita bisa melihat update dari teman, keluarga, dan kolega, berinteraksi dengan postingan mereka, dan merasa menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar. Ini sangat penting untuk menjaga hubungan di era di mana jarak fisik seringkali menjadi penghalang. Bagi bisnis dan creator, news feeds adalah platform pemasaran dan distribusi konten yang tak ternilai. Mereka memungkinkan merek untuk menjangkau audiens target mereka secara langsung, mempromosikan produk atau layanan, dan membangun brand awareness. Konten yang disajikan di news feeds bisa viral dengan cepat, menciptakan efek bola salju yang besar. Singkatnya, news feeds bukan hanya kumpulan informasi; mereka adalah ekosistem yang kompleks dan dinamis yang membentuk cara kita berinteraksi dengan dunia digital, memungkinkan kita untuk tetap terinformasi, terhubung, dan terhibur. Mereka adalah jantung dari pengalaman online modern kita, yang terus beradaptasi dan berkembang seiring waktu, menjadikannya salah satu inovasi teknologi paling berpengaruh di abad ini, guys.
Jenis-jenis News Feeds yang Sering Kita Temui
Kita mungkin sering scrolling tanpa menyadari bahwa ada berbagai jenis news feeds yang kita temui setiap hari. Masing-masing dirancang dengan tujuan dan karakteristik unik, tapi intinya sama: menyajikan informasi yang relevan kepada kita. Mari kita bedah satu per satu, biar kamu makin paham news feeds apa saja yang paling sering mengisi hari-harimu.
News Feeds Media Sosial
Ini dia juaranya! News feeds media sosial adalah jenis yang paling familiar bagi sebagian besar dari kita. Setiap platform punya versinya sendiri, tapi konsepnya mirip: menampilkan konten dari teman, akun yang kita ikuti, dan iklan yang dipersonalisasi. Ambil contoh Facebook News Feed, yang mungkin adalah pelopor utamanya. Ini menampilkan update dari teman (foto, status, link), halaman yang kita sukai, grup yang kita ikuti, dan tentu saja, iklan yang ditargetkan. Facebook menggunakan algoritma yang sangat kompleks, seperti EdgeRank (dulu) dan kini terus berevolusi, untuk menentukan konten apa yang paling mungkin kamu lihat dan berinteraksi dengannya. Faktor-faktor seperti kedekatan hubunganmu dengan pembuat konten, jenis interaksi sebelumnya, dan popularitas postingan semuanya berperan. Mirip juga dengan Instagram Feed, yang fokusnya ke visual (foto dan video). Algoritma Instagram juga sangat pintar dalam menyajikan postingan yang mirip dengan yang pernah kamu sukai atau tonton. Mereka ingin kamu terus scrolling, jadi konten yang disajikan harus menarik dan relevan. Lalu ada X (Twitter) Feed, yang dulunya lebih kronologis tapi sekarang juga sangat algoritmik, menampilkan tweet dari akun yang kamu ikuti, tweet yang sedang trending, dan iklan. Kecepatannya luar biasa, cocok untuk informasi real-time. Jangan lupakan juga LinkedIn Feed, yang lebih fokus pada konten profesional, berita industri, dan update dari koneksi atau perusahaan yang relevan dengan karier kita. Dan tentu saja, TikTok's For You Page (FYP), yang mungkin adalah algoritma news feed paling adiktif saat ini. FYP bukan cuma menampilkan konten dari akun yang kamu ikuti, tapi lebih banyak lagi dari berbagai kreator yang mungkin belum kamu kenal, tapi algoritma yakin kamu akan menyukainya berdasarkan perilaku tontonanmu. Kunci suksesnya adalah video pendek yang sangat personal dan spesifik untuk selera penggunanya. Setiap news feed media sosial ini dirancang untuk memaksimalkan engagement pengguna, membuat kita tetap terpaku pada platform mereka selama mungkin dengan menyajikan konten yang paling relevan dan menarik. Mereka adalah sumber utama interaksi sosial dan konsumsi hiburan bagi miliaran orang di seluruh dunia, guys.
News Feeds Berita dan Blog (RSS)
Selain media sosial, ada juga jenis news feeds berita dan blog, yang seringkali memanfaatkan teknologi lama namun powerfull, yaitu RSS (Really Simple Syndication). Meskipun media sosial mendominasi, RSS feeds masih sangat relevan bagi mereka yang ingin mengontrol penuh sumber informasi mereka. Bayangkan: kamu bisa mengumpulkan artikel-artikel terbaru dari situs berita favoritmu, blog teknologi, kanal lifestyle, atau podcast, semuanya dalam satu aplikasi pembaca RSS seperti Feedly, Inoreader, atau bahkan Google News (yang merupakan aggregator modern). Keuntungan utamanya adalah kamu sendiri yang memilih sumbernya. Tidak ada algoritma yang memutuskan apa yang harus kamu lihat atau tidak. Kamu berlangganan, dan kamu mendapatkan setiap postingan baru dari sumber tersebut, biasanya dalam urutan kronologis. Ini sangat ideal untuk para pembaca setia, peneliti, atau siapa pun yang ingin memastikan mereka tidak ketinggalan informasi penting dari sumber-sumber spesifik yang mereka percayai. News feeds jenis ini juga lebih bebas dari distraksi iklan yang berlebihan atau konten viral yang mungkin tidak relevan dengan minat utamamu. Selain RSS, banyak aplikasi berita mandiri seperti Flipboard atau agregator berita lainnya juga berfungsi sebagai news feeds. Mereka mengumpulkan artikel dari berbagai penerbit dan menyajikannya dalam format yang rapi dan mudah dibaca, seringkali dengan sentuhan personalisasi berdasarkan topik yang kamu pilih. Jadi, jika kamu capek dengan kebisingan media sosial dan ingin fokus pada informasi berkualitas dari sumber yang kamu pilih sendiri, maka news feeds berita dan blog ini adalah pilihan yang sangat tepat buatmu. Mereka menawarkan cara yang efisien dan terkontrol untuk tetap up-to-date dengan berita dan konten dari dunia yang lebih luas, memberikanmu kendali penuh atas diet informasi yang kamu konsumsi setiap hari, guys.
News Feeds Aplikasi dan Layanan Lainnya
Selain media sosial dan berita, news feeds juga menyelinap ke berbagai aplikasi dan layanan lain yang mungkin tidak kita sadari sebagai "news feeds" secara eksplisit, namun berfungsi dengan cara yang serupa. Mereka bertujuan untuk memberikan informasi atau rekomendasi yang personal dan relevan kepada penggunanya. Contoh yang paling jelas adalah feeds yang kamu temui di aplikasi belanja online seperti Tokopedia, Shopee, atau Amazon. Begitu kamu membuka aplikasi, kamu akan melihat rekomendasi produk berdasarkan riwayat pembelianmu, barang yang kamu lihat, atau bahkan barang yang sedang diskon dan trending. Ini adalah news feed khusus produk yang dirancang untuk mendorong kamu berbelanja lebih banyak dengan menyajikan informasi yang memancing minatmu. Lalu, ada juga feeds di aplikasi streaming musik atau video seperti Spotify atau Netflix. Mereka punya "Home Page" atau "Discover Page" yang berfungsi sebagai news feed. Mereka merekomendasikan lagu, artis, film, atau serial TV baru berdasarkan selera musik/film kamu, apa yang sering kamu dengar/tonton, dan apa yang sedang populer. Algoritma di baliknya sangat canggih untuk memastikan kamu selalu menemukan konten yang kamu suka, sehingga kamu betah berlama-lama di platform mereka. Bahkan, email newsletters yang kamu langganan juga bisa dianggap sebagai bentuk news feed, di mana informasi terbaru dari suatu sumber dikirimkan langsung ke inbox-mu. Meskipun formatnya berbeda, intinya sama: aliran konten baru yang konsisten dari sumber yang kamu pilih. Selain itu, banyak aplikasi produktivitas atau manajemen proyek juga memiliki feeds internal yang menampilkan update terbaru dari rekan kerja atau proyek yang sedang berjalan. Ini membantu tim tetap terkoordinasi dan terinformasi tentang kemajuan proyek tanpa harus terus-menerus bertanya. Bahkan beberapa sistem operasi modern atau browser internet juga punya news feeds sendiri, misalnya Google Discover di perangkat Android, yang menyajikan berita dan artikel berdasarkan minat dan riwayat pencarianmu. Intinya, konsep news feeds ini sudah sangat menyeluruh dan menjadi bagian tak terpisahkan dari hampir setiap aspek pengalaman digital kita, guys. Mereka adalah alat yang efektif untuk menyampaikan informasi yang tepat kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, di berbagai konteks layanan dan aplikasi.
Bagaimana News Feeds Bekerja: Di Balik Layar
Setelah tahu jenis-jenisnya, sekarang mari kita intip bagaimana news feeds bekerja di balik layar. Ini adalah bagian yang paling menarik sekaligus kompleks, karena melibatkan teknologi canggih dan algoritma yang terus belajar. Intinya, news feeds adalah hasil dari kombinasi pengumpulan data, pemrosesan, dan personalisasi yang sangat cerdas. Pertama-tama, setiap platform yang memiliki news feed akan terus-menerus mengumpulkan data dari miliaran sumber. Ini termasuk postingan baru dari pengguna, artikel berita yang diterbitkan, video yang diunggah, dan interaksi yang terjadi di platform tersebut (like, comment, share, klik, tonton, dll.). Data ini sangat besar dan terus bertambah setiap detiknya. Bayangkan saja berapa banyak konten baru yang muncul di Facebook atau Instagram dalam satu menit! Semua data mentah ini kemudian harus diproses dan dianalisis oleh algoritma. Di sinilah kecerdasan buatan (AI) dan machine learning berperan. Algoritma ini tidak hanya melihat konten apa yang baru, tetapi juga memahami konteks dan kualitasnya. Misalnya, apakah sebuah postingan sedang viral? Apakah ada banyak interaksi positif? Apakah konten tersebut relevan dengan topik yang sedang dibicarakan secara luas?
Aspek paling krusial dari cara kerja news feeds adalah algoritmic ranking dan personalisasi. Ini adalah "otak" di balik news feed yang kamu lihat. Algoritma mempertimbangkan berbagai faktor untuk memutuskan konten mana yang harus muncul di feed kamu, dan dalam urutan apa. Beberapa faktor utama yang dipertimbangkan antara lain: * Relevansi: Seberapa relevan konten ini dengan minat kamu? Algoritma melihat riwayat interaksi kamu (postingan yang kamu sukai, akun yang kamu ikuti, topik yang kamu cari) untuk memprediksi apa yang akan kamu sukai lagi. * Recency (Kebaruan): Apakah konten ini baru saja dipublikasikan? Meskipun bukan satu-satunya faktor, konten yang lebih baru cenderung diprioritaskan, terutama di platform seperti X (Twitter). * Engagement (Interaksi): Seberapa banyak interaksi yang diterima sebuah postingan? Postingan dengan banyak like, komentar, atau share cenderung dianggap lebih berharga dan lebih mungkin ditampilkan. * User Behavior (Perilaku Pengguna): Bagaimana kamu biasanya berinteraksi dengan jenis konten atau dari sumber tertentu? Jika kamu sering menonton video dari satu creator, algoritma akan lebih sering menampilkan video dari creator tersebut. * Relationship (Hubungan): Seberapa dekat hubunganmu dengan pembuat konten? Postingan dari teman dekat atau akun yang sering kamu interaksi cenderung lebih diprioritaskan daripada dari akun yang jarang kamu "sentuh". Dengan menggabungkan semua faktor ini, algoritma menciptakan news feed yang unik untuk setiap individu. Inilah mengapa news feed kamu berbeda dengan news feed temanmu, bahkan jika kalian mengikuti orang yang sama. Tantangan terbesar dari sistem ini adalah filter bubbles dan misinformasi. Filter bubbles terjadi ketika algoritma hanya menunjukkan konten yang sesuai dengan pandangan kita, membatasi paparan kita terhadap ide-ide yang berbeda. Sementara itu, penyebaran misinformasi bisa menjadi masalah serius jika algoritma memprioritaskan konten yang engaging namun tidak akurat. Platform terus berinovasi untuk mengatasi tantangan ini, tapi proses di balik news feeds ini akan selalu menjadi keseimbangan antara personalisasi, relevansi, dan tanggung jawab. Jadi, setiap kali kamu scrolling, ingatlah bahwa ada sistem yang sangat canggih dan terus-menerus bekerja di belakang layar untuk menyajikan pengalaman informasi yang optimal bagimu, guys.
Mengoptimalkan Pengalaman News Feed Kamu
Kadang, news feeds bisa terasa overwhelming atau bahkan toxic, kan? Apalagi kalau isinya cuma berita buruk, drama, atau konten yang bikin kita iri. Tapi jangan khawatir, guys, kamu punya kendali untuk mengoptimalkan pengalaman news feed kamu agar lebih positif, informatif, dan sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Ini bukan cuma tentang apa yang disajikan oleh algoritma, tapi juga tentang bagaimana kamu mengelola dan berinteraksi dengannya. Langkah pertama yang paling penting adalah mengurasi sumber informasi kamu. Anggap news feed kamu seperti kebun yang perlu dirawat. Buang gulma dan tanam bunga yang indah! Jika ada akun atau halaman yang sering memposting konten negatif, tidak relevan, atau tidak valid, jangan ragu untuk unfollow, mute, atau blokir. Ini akan secara signifikan mengurangi "noise" dan memberikan ruang bagi konten yang lebih bermanfaat. Sebaliknya, cari dan ikuti lebih banyak akun yang menginspirasi, mendidik, atau memposting hal-hal yang benar-benar kamu nikmati. Banyak platform media sosial juga memiliki opsi untuk menyesuaikan preferensi konten. Misalnya, kamu bisa memilih untuk "melihat lebih sedikit" jenis konten tertentu atau "memprioritaskan" postingan dari orang-orang tertentu. Manfaatkan fitur-fitur ini! Di Instagram, kamu bisa "sembunyikan" postingan atau explore akun-akun baru yang relevan. Di Facebook, kamu bisa mengatur siapa saja yang muncul di "See First". Pengaturan ini memberimu kekuatan untuk mengarahkan algoritma agar bekerja sesuai keinginanmu, bukan sebaliknya.
Selain itu, menjadi mindful terhadap waktu dan kesehatan mental saat menggunakan news feeds itu krusial. Tentukan batas waktu penggunaan harian. Gunakan fitur screen time di smartphone kamu atau aplikasi pihak ketiga untuk membatasi scrolling. Ingatlah, tujuan news feeds adalah membuatmu terus terhubung, tapi itu tidak berarti kamu harus terhubung setiap saat. Istirahatlah dari news feeds jika kamu merasa kewalahan. Digital detox sesekali bisa sangat menyegarkan. Pertimbangkan juga untuk diversifikasi sumber informasi kamu. Jangan hanya bergantung pada satu jenis news feed (misalnya, hanya Instagram). Gabungkan dengan membaca berita dari situs web terpercaya, mendengarkan podcast, atau bahkan membaca buku. Ini akan memberikanmu perspektif yang lebih luas dan mendalam daripada sekadar cuplikan informasi singkat di feeds. Terakhir, gunakan news feeds sebagai alat untuk belajar dan produktivitas, bukan hanya hiburan. Ikuti akun-akun yang berbagi tips produktivitas, insight industri, atau tutorial baru. Manfaatkan news feeds profesional seperti LinkedIn untuk networking dan memperbarui pengetahuan di bidangmu. Dengan pendekatan yang strategis dan sadar, kamu bisa mengubah news feeds dari potensi sumber distraksi menjadi aset berharga yang mendukung pertumbuhan personal dan profesional kamu. Jadi, kendalikan news feed-mu, jangan biarkan news feed mengendalikanmu, guys!
Masa Depan News Feeds: Tren dan Inovasi
Ketika kita berbicara tentang news feeds, kita sedang membicarakan sesuatu yang terus berevolusi dengan sangat cepat. Apa yang kita lihat hari ini mungkin akan jauh berbeda dalam beberapa tahun ke depan. Masa depan news feeds akan didorong oleh beberapa tren dan inovasi kunci yang menjanjikan pengalaman yang lebih imersif, personal, dan mungkin juga lebih bertanggung jawab. Salah satu tren terbesar adalah peran Kecerdasan Buatan (AI) dan hyper-personalisasi yang semakin canggih. Algoritma akan menjadi jauh lebih pintar dalam memahami nuansa minat dan preferensi kita, tidak hanya berdasarkan klik atau like, tetapi juga dari cara kita membaca, waktu yang kita habiskan di sebuah konten, atau bahkan mood kita. Hyper-personalisasi ini berarti news feed kamu tidak hanya akan relevan, tetapi juga prediktif, menyajikan konten yang kamu bahkan belum tahu kamu inginkan, sebelum kamu mencarinya. Bayangkan news feeds yang bisa menyesuaikan diri dengan tingkat stres kamu hari itu, atau jenis berita yang paling mungkin kamu nikmati di waktu-waktu tertentu. Ini akan membuat pengalaman digital terasa sangat intuitif dan personal.
Selain itu, kita akan melihat lebih banyak konten interaktif dan imersif di news feeds. Video sudah mendominasi, tapi ke depannya akan ada lebih banyak konten yang memanfaatkan realitas virtual (VR) dan augmented reality (AR). Bayangkan bisa "masuk" ke dalam berita atau melihat produk secara virtual di feed belanja kamu. Konten live-streaming juga akan terus berkembang, memungkinkan interaksi real-time yang lebih dalam antara creator dan audiens. Metaverse dan platform 3D akan menawarkan news feeds dalam bentuk yang sama sekali baru, di mana informasi disajikan dalam lingkungan virtual yang bisa dijelajahi. Aspek lain yang penting adalah fokus yang lebih besar pada etika dan transparansi algoritma. Dengan semakin kuatnya algoritma, akan ada tuntutan yang lebih besar dari pengguna dan regulator untuk memahami bagaimana keputusan konten dibuat. Platform mungkin akan dipaksa untuk lebih transparan tentang faktor-faktor yang memengaruhi apa yang ditampilkan di news feeds, dan memberikan pengguna lebih banyak kontrol untuk menyesuaikan algoritma sesuai nilai-nilai mereka. Kita mungkin juga melihat inovasi dalam desentralisasi news feeds, di mana kontrol atas informasi tidak hanya dipegang oleh segelintir perusahaan besar. Teknologi blockchain dan platform terdesentralisasi bisa memungkinkan pengguna untuk memiliki data mereka sendiri dan memilih algoritma atau kurator yang mereka percaya, mengurangi masalah sensor atau bias yang saat ini sering menjadi kekhawatiran. Tren lain yang mungkin muncul adalah integrasi news feeds dengan wearable technology dan perangkat pintar lainnya. Informasi bisa disajikan dalam bentuk yang lebih ringkas dan kontekstual melalui smartwatches atau smart glasses, memungkinkan akses informasi tanpa harus selalu memegang smartphone. Secara keseluruhan, masa depan news feeds adalah tentang menciptakan pengalaman yang lebih cerdas, lebih menarik, lebih terkontrol, dan lebih terintegrasi dengan kehidupan kita. Ini adalah perjalanan yang menarik, dan kita akan terus menjadi bagian dari evolusi informasi ini, guys.