Mengenal Kata Benda Nomina
Hai, guys! Pernah nggak sih kalian lagi asyik ngobrol, terus bingung pas mau nyebutin sesuatu? Misalnya, mau ngomongin 'rumah', 'buku', 'cinta', atau bahkan 'ide'. Nah, semua itu ternyata masuk ke dalam kategori yang namanya kata benda nomina. Keren, kan?
Jadi, apa sih sebenarnya kata benda nomina itu? Gampangnya gini, nomina adalah kata yang merujuk pada segala sesuatu yang bisa dibendakan. Dibendakan di sini maksudnya bisa jadi benda nyata yang bisa kita lihat dan sentuh, kayak 'meja', 'kursi', 'komputer'. Tapi, nggak cuma itu, guys! Nomina juga bisa merujuk pada konsep, gagasan, keadaan, atau peristiwa. Contohnya, 'kebahagiaan', 'keadilan', 'perang', 'liburan'. Bahkan, nama orang, hewan, tempat, atau organisasi juga termasuk nomina, lho. Kayak 'Budi', 'kucing', 'Jakarta', 'Google'. Seru, kan, ternyata banyak banget ya di sekitar kita yang termasuk nomina!
Dalam dunia linguistik, kata benda nomina ini punya peran yang super penting. Dia itu kayak fondasi di dalam sebuah kalimat. Coba deh bayangin kalau nggak ada kata benda, kita mau ngomongin apa? Nggak mungkin kan cuma ngomong 'terbang', 'lari', 'indah' doang? Pasti hampa banget. Nah, makanya nomina ini sering banget jadi subjek atau objek di dalam sebuah kalimat. Misalnya, di kalimat 'Kucing itu sedang tidur', nah, 'kucing' itu adalah subjeknya, yaitu nomina. Terus, kalau ada kalimat 'Saya membaca buku', 'buku' di sini jadi objeknya, juga nomina. Pokoknya, di mana ada kalimat, di situ kemungkinan besar ada nomina yang lagi menjalankan tugasnya.
Terus, gimana sih cara kita kenalin nomina ini biar nggak salah sebut? Ada beberapa 'trik' nih, guys. Pertama, perhatikan maknanya. Kalau katanya itu merujuk pada orang, tempat, benda, hewan, tumbuhan, konsep, peristiwa, atau apa pun yang bisa dibendakan, kemungkinan besar itu nomina. Kedua, perhatikan fungsinya dalam kalimat. Seperti yang udah dibahas tadi, nomina sering banget jadi subjek atau objek. Ketiga, perhatikan kata-kata yang sering mendahuluinya. Nomina itu sering banget didahului sama kata-kata kayak 'sebuah', 'seorang', 'ini', 'itu', 'suatu', 'sang', 'si', 'para', dan lain-lain. Contohnya, 'sebuah *mobil', 'ini *rumahku', 'sang *raja'. Nah, kata-kata yang ngikutin di belakangnya itu biasanya nomina.
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang lebih seru lagi, yaitu jenis-jenis kata benda nomina. Ternyata, nomina itu nggak cuma satu jenis, lho! Ada banyak banget variasinya, tergantung dari sudut pandang kita melihatnya. Tapi, yang paling umum dan sering kita temui itu ada dua jenis utama: nomina konkret dan nomina abstrak. Gampang kok bedainnya. Nomina konkret itu ya benda-benda yang bisa kita lihat, sentuh, dengar, cium, atau rasakan dengan panca indra kita. Kayak 'rumah', 'api', 'angin', 'air', 'apel', 'anak'. Pokoknya yang fisiknya ada. Nah, kalau nomina abstrak itu kebalikannya. Dia itu merujuk pada sesuatu yang nggak bisa kita sentuh atau lihat langsung pakai mata, tapi kita bisa rasakan atau pahami konsepnya. Contohnya 'cinta', 'benci', 'semangat', 'keberanian', 'kebijaksanaan', 'kehidupan'. Jadi, kalau kamu lagi ngerasain 'senang', nah, 'senang' itu konsep abstrak yang termasuk nomina. Keren, kan?
Selain itu, ada juga pembagian lain yang nggak kalah penting, yaitu nomina umum (generik) dan nomina khusus (proper). Kalau nomina umum itu dia merujuk pada benda atau konsep yang sifatnya lebih luas, nggak spesifik. Contohnya 'kota', 'sungai', 'pria', 'wanita', 'penyanyi'. Nah, kalau nomina khusus itu dia merujuk pada nama yang spesifik. Jadi, lebih detail. Contohnya 'Jakarta' (bukan sembarang kota, tapi Jakarta), 'Sungai Nil' (bukan sembarang sungai, tapi Sungai Nil), 'Budi' (bukan sembarang pria, tapi Budi), 'Agnes Monica' (bukan sembarang penyanyi, tapi Agnes Monica). Biasanya, nomina khusus ini diawali dengan huruf kapital, guys. Jadi, gampang kan bedainnya?
Oh iya, ada lagi nih jenis nomina yang nggak boleh kelewatan, yaitu nomina kolektif dan nomina tunggal. Nomina kolektif itu dia merujuk pada sekumpulan benda atau orang yang dianggap sebagai satu kesatuan. Contohnya 'pasukan', 'gerombolan', 'perusahaan', 'keluarga'. Jadi, meskipun isinya banyak, tapi disebutnya satu. Nah, kalau nomina tunggal ya kebalikannya, dia merujuk pada satu benda atau orang aja. Kayak 'satu', 'seorang'.
Terus, kita juga perlu tahu nih tentang kata bilangan yang berkaitan sama nomina. Kadang-kadang, nomina itu bisa dikelompokkan pakai kata bilangan. Misalnya, kalau kita mau ngomongin jumlah, kita bisa pakai 'dua buku', 'tiga orang'. Nah, 'buku' dan 'orang' di sini kan nomina. Atau kalau kita mau nunjukin urutan, kita bisa bilang 'pertama', 'kedua'. Nah, kata-kata kayak gitu juga sering nyambung sama nomina. Penting banget kan buat nambahin detail pas kita ngomong?
Terakhir, guys, biar makin mantap, yuk kita coba latihan membedakan nomina dengan kata jenis lain. Ini nih yang sering bikin bingung. Kadang, kata sifat (adjektiva) itu mirip-mirip sama nomina abstrak. Contohnya, 'indah' itu kata sifat, tapi 'keindahan' itu nomina abstrak. Atau 'marah' itu kata kerja (verba), tapi 'kemarahan' itu nomina abstrak. Gimana? Udah mulai kelihatan bedanya? Kuncinya adalah lihat fungsinya dan apakah dia bisa dibendakan atau nggak. Kalau dia masih berupa sifat atau tindakan, ya kemungkinan bukan nomina. Tapi kalau dia udah jadi sesuatu yang bisa kita sebut, nah, itu baru nomina.
Jadi, gimana guys? Udah mulai tercerahkan nih soal kata benda nomina? Intinya, kata benda nomina itu penting banget dalam komunikasi kita sehari-hari. Dia yang ngasih tahu kita tentang apa atau siapa yang lagi kita omongin. Mulai dari benda yang kelihatan sampai konsep yang nggak kelihatan, semuanya punya nama dan itu namanya nomina. Yuk, mulai sekarang perhatiin deh kata-kata yang kalian pakai, pasti bakal lebih sadar mana yang nomina dan mana yang bukan. Selamat belajar dan terus eksplorasi bahasa Indonesia, ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya!