Memahami Passive Voice: Pengertian, Contoh, Dan Cara Mudah Belajar

by Jhon Lennon 67 views

Hai, guys! Pernahkah kalian mendengar tentang passive voice dalam bahasa Inggris? Kalau kalian lagi belajar bahasa Inggris, pasti sering banget deh ketemu sama istilah ini. Nah, di artikel ini, kita akan bedah tuntas tentang passive voice. Mulai dari pengertiannya, contoh-contoh penggunaannya dalam kalimat, sampai cara mudah untuk memahaminya. Jadi, siap-siap ya, karena kita akan belajar sambil seru-seruan!

Apa Itu Passive Voice? Pengertian yang Gampang Dipahami

Passive voice adalah bentuk kalimat dalam bahasa Inggris di mana subjek kalimat menerima aksi, bukan melakukan aksi. Gampangnya gini, dalam kalimat aktif (active voice), subjek adalah pelaku dari suatu tindakan. Sementara itu, dalam kalimat pasif (passive voice), subjek adalah pihak yang terkena dampak dari tindakan tersebut. Misalnya, dalam kalimat aktif: "Sinta membaca buku." (Sinta reads a book). Sinta adalah pelaku yang melakukan tindakan membaca. Dalam kalimat pasifnya: "Buku itu dibaca oleh Sinta." (The book is read by Sinta). Buku menjadi subjek yang terkena dampak dari tindakan membaca. Jadi, fokusnya bukan lagi pada siapa yang melakukan, tapi pada siapa atau apa yang menerima tindakan tersebut.

Kenapa sih kita perlu belajar tentang passive voice? Pertama, passive voice sangat penting dalam dunia penulisan formal, seperti dalam laporan, artikel ilmiah, atau berita. Dengan menggunakan passive voice, kita bisa menekankan pada tindakan atau objek yang terlibat, bukan pada siapa yang melakukan tindakan tersebut. Kedua, passive voice juga berguna untuk menghindari kesan terlalu langsung atau personal dalam menyampaikan informasi. Jadi, kalau kalian ingin terdengar lebih profesional atau netral dalam tulisan, passive voice bisa jadi pilihan yang tepat. Ketiga, pemahaman yang baik tentang passive voice akan sangat membantu kalian dalam memahami teks-teks berbahasa Inggris yang kompleks. Kalian akan lebih mudah mengidentifikasi informasi penting dan memahami maksud dari penulis.

Passive voice juga memiliki peran penting dalam berbagai konteks komunikasi. Dalam konteks profesional, misalnya, passive voice sering digunakan dalam laporan perusahaan untuk menyampaikan informasi secara objektif dan menghindari penunjukan langsung pada individu yang bertanggung jawab atas suatu tindakan. Dalam konteks akademik, passive voice sangat umum digunakan dalam penulisan ilmiah untuk fokus pada proses dan hasil penelitian, bukan pada peneliti itu sendiri. Selain itu, passive voice juga sering digunakan dalam berita untuk memberikan informasi yang lebih fokus pada peristiwa atau objek yang terlibat. Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang passive voice akan membantu kalian beradaptasi dalam berbagai situasi komunikasi, baik formal maupun informal.

Memahami passive voice memerlukan latihan dan pemahaman yang baik tentang struktur kalimat. Ingatlah bahwa dalam passive voice, fokusnya adalah pada objek atau penerima tindakan. Dengan berlatih secara teratur, kalian akan semakin mahir dalam mengidentifikasi dan menggunakan passive voice dengan tepat. Jadi, jangan ragu untuk mencoba membuat kalimat passive voice sendiri, ya!

Contoh-Contoh Passive Voice yang Mudah Dipahami

Oke, sekarang kita masuk ke contoh-contohnya, ya. Biar makin jelas, kita lihat beberapa contoh kalimat passive voice dalam berbagai tenses:

  • Simple Present Tense: Kalimat aktif: They clean the house every day. (Mereka membersihkan rumah setiap hari.) Kalimat pasif: The house is cleaned every day. (Rumah itu dibersihkan setiap hari.) Perhatikan, subjek (the house) menjadi fokus utama dalam kalimat pasif.
  • Simple Past Tense: Kalimat aktif: She wrote the letter yesterday. (Dia menulis surat kemarin.) Kalimat pasif: The letter was written yesterday. (Surat itu ditulis kemarin.)
  • Present Continuous Tense: Kalimat aktif: They are watching the movie now. (Mereka sedang menonton film sekarang.) Kalimat pasif: The movie is being watched now. (Film itu sedang ditonton sekarang.)
  • Past Continuous Tense: Kalimat aktif: He was reading the book when I came. (Dia sedang membaca buku ketika saya datang.) Kalimat pasif: The book was being read when I came. (Buku itu sedang dibaca ketika saya datang.)
  • Simple Future Tense: Kalimat aktif: They will finish the project next week. (Mereka akan menyelesaikan proyek minggu depan.) Kalimat pasif: The project will be finished next week. (Proyek itu akan diselesaikan minggu depan.)

Perhatikan perubahan bentuk verb (kata kerja) dalam setiap contoh. Dalam passive voice, verb selalu menggunakan bentuk past participle (verb 3), dan dibantu oleh auxiliary verb (kata kerja bantu) seperti is, am, are, was, were, be, been, being, will, shall, can, could, may, might, must, dan lain-lain. Pola umumnya adalah: Subjek + to be (dalam bentuk yang sesuai) + Verb 3 (past participle) + (by + pelaku jika perlu). Misalnya, dalam contoh "The letter was written by her" (Surat itu ditulis oleh dia), "by her" (oleh dia) menunjukkan siapa pelaku tindakan menulis.

Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana passive voice mengubah fokus kalimat dari pelaku menjadi objek yang terkena dampak. Dengan memahami contoh-contoh ini, kalian akan semakin mudah untuk mengidentifikasi dan menggunakan passive voice dalam berbagai situasi.

Cara Mudah Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Passive Voice

Nah, sekarang kita belajar cara mengubah kalimat aktif menjadi passive voice, yuk! Ini dia langkah-langkahnya:

  1. Identifikasi Objek: Temukan objek (kata benda yang menerima tindakan) dalam kalimat aktif. Objek ini akan menjadi subjek dalam kalimat pasif.
  2. Tentukan Tense: Perhatikan tenses (waktu) dari kalimat aktif. Tenses ini akan menentukan bentuk to be yang digunakan dalam kalimat pasif.
  3. Gunakan To Be: Tambahkan to be (is, am, are, was, were, be, been, being) sesuai dengan tenses dan subjek baru.
  4. Ubah Verb: Ubah kata kerja utama (verb) menjadi bentuk past participle (verb 3).
  5. (Opsional) Tambahkan 'by': Jika perlu, tambahkan 'by' diikuti pelaku (subjek dari kalimat aktif) untuk menunjukkan siapa yang melakukan tindakan.

Contoh:

  • Kalimat aktif: The dog ate the cake. (Anjing itu memakan kue.)
  • Langkah 1: Objek: the cake (kue)
  • Langkah 2: Tense: Simple Past Tense
  • Langkah 3: To be: was
  • Langkah 4: Verb 3: eaten
  • Langkah 5: By: (opsional) by the dog
  • Kalimat pasif: The cake was eaten by the dog. (Kue itu dimakan oleh anjing.)

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kalian bisa dengan mudah mengubah kalimat aktif menjadi passive voice. Latihan terus-menerus akan membantu kalian semakin mahir dalam proses ini. Jangan takut untuk mencoba dan membuat kesalahan, karena dari kesalahanlah kita belajar!

Tips Tambahan untuk Menguasai Passive Voice

Passive voice memang butuh latihan, guys! Berikut beberapa tips tambahan yang bisa kalian coba:

  • Latihan Rutin: Buatlah jadwal latihan rutin. Misalnya, setiap hari kalian bisa mencoba mengubah beberapa kalimat aktif menjadi passive voice.
  • Baca dan Analisis: Bacalah teks-teks berbahasa Inggris, seperti artikel, berita, atau buku. Identifikasi kalimat-kalimat passive voice dan coba pahami struktur kalimatnya.
  • Gunakan Sumber Belajar yang Beragam: Manfaatkan berbagai sumber belajar, seperti buku, website, video tutorial, atau aplikasi pembelajaran bahasa Inggris. Pilihlah sumber belajar yang sesuai dengan gaya belajar kalian.
  • Minta Bantuan: Jangan ragu untuk meminta bantuan dari guru, teman, atau tutor jika kalian mengalami kesulitan. Diskusi dan berbagi pengetahuan akan sangat membantu.
  • Praktik Berbicara: Cobalah menggunakan passive voice dalam percakapan sehari-hari. Ini akan membantu kalian terbiasa dengan penggunaan passive voice secara alami.

Kalian juga bisa mencoba tips-tips berikut ini untuk mempercepat proses belajar kalian. Pertama, fokus pada tenses yang paling sering digunakan dalam passive voice. Kedua, buatlah catatan tentang pola kalimat passive voice untuk setiap tenses. Ketiga, gunakan kamus untuk memahami arti kata-kata yang sulit. Keempat, jangan takut untuk membuat kesalahan. Kelima, nikmati proses belajar kalian! Dengan semangat dan ketekunan, kalian pasti bisa menguasai passive voice.

Kesimpulan: Jangan Takut untuk Mencoba!

Jadi, gimana, guys? Sudah mulai paham kan tentang passive voice? Ingat, passive voice itu bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Dengan memahami pengertian, contoh, dan cara mengubah kalimat aktif menjadi passive voice, serta dengan latihan yang konsisten, kalian pasti bisa menguasainya. Jangan lupa untuk terus berlatih, membaca, dan mencoba. Semakin sering kalian menggunakan passive voice, semakin mudah kalian memahaminya. Selamat belajar, dan semoga sukses!

Semoga artikel ini bermanfaat, ya! Kalau ada pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar. Sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya!