Iimasu: Apa Artinya & Penggunaannya Dalam Bahasa Jepang

by Jhon Lennon 56 views

Guys, pernah dengar kata "iimasu" (่จ€ใ„ใพใ™) saat lagi belajar bahasa Jepang atau nonton anime? Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas apa sih arti dari kata ini, gimana cara pakainya, dan kenapa penting banget buat kalian yang lagi mendalami bahasa Jepang. Jangan sampai salah paham ya! Siap? Yuk, kita mulai petualangan bahasa Jepang kita!

Membongkar Arti "iimasu" (่จ€ใ„ใพใ™)

Jadi, apa sih sebenarnya iimasu itu? Simpelnya, iimasu adalah bentuk sopan (bentuk -masu) dari kata kerja iu (่จ€ใ†), yang artinya mengatakan, berkata, atau bilang. Jadi, kalau ada orang Jepang ngomong "iimasu", mereka lagi ngomongin tentang tindakan berbicara atau mengungkapkan sesuatu. Ini adalah salah satu kata kerja paling dasar dan sering dipakai dalam percakapan sehari-hari. Penting banget buat kalian, para pembelajar bahasa Jepang, untuk menguasai kata ini karena hampir di setiap percakapan pasti ada ungkapan yang melibatkan "iimasu". Bayangin aja, kalau kamu mau bilang sesuatu ke orang lain, kamu pasti pakai kata ini dalam bentuk yang sesuai. Nah, bentuk "iimasu" ini yang paling umum digunakan dalam situasi formal atau saat kita bicara sama orang yang lebih tua, atasan, atau orang yang belum terlalu akrab. Ini nunjukkin rasa hormat kita, guys. Jadi, kalau mau ngomong sama dosen, bos, atau orang yang baru dikenal, pakai "iimasu" aja biar aman. Tapi, jangan salah lho, "iimasu" ini nggak cuma sekadar "mengatakan". Tergantung konteksnya, dia bisa punya makna yang lebih luas. Kadang bisa berarti "menyebutkan", "menjelaskan", "mengumumkan", "memberi tahu", bahkan "menunjukkan". Makanya, penting banget buat kita perhatiin konteks kalimatnya biar nggak salah tafsir. Terus, gimana dong kalau mau ngomong sama temen deket atau keluarga? Nah, di situ kita pakai bentuk kasualnya, yaitu "iu" (่จ€ใ†) atau "iiyo" (่จ€ใ†ใ‚ˆ). Tapi, tenang aja, fokus kita kali ini kan "iimasu", jadi kita keep itu dulu ya. Intinya, iimasu adalah cara sopan untuk bilang "mengatakan" dalam bahasa Jepang. Gampang kan? Nah, sekarang kita bakal gali lebih dalam lagi soal penggunaannya.

Penggunaan "iimasu" dalam Kalimat Sehari-hari

Oke, guys, sekarang kita masuk ke bagian yang paling seru: gimana sih caranya pakai iimasu dalam kalimat sehari-hari? Biar makin jago ngomong bahasa Jepang, kita perlu contoh konkret dong. Jangan cuma teori aja, nanti malah pusing! Jadi, iimasu ini bisa dipakai dalam berbagai macam situasi. Yang paling umum, tentu saja untuk melaporkan perkataan seseorang. Misalnya, kalau ada temanmu bilang sesuatu, kamu bisa bilang ke orang lain, "Dia bilang begini..." Pakai bahasa Jepangnya, ya jadinya, "Kare wa koushite iimasu." (ๅฝผใฏใ“ใ†ใ—ใฆ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Dia mengatakannya seperti ini. Perhatikan partikel wa (ใฏ) yang menandakan subjek, dan koushite (ใ“ใ†ใ—ใฆ) yang berarti "seperti ini". Keren kan? Contoh lain, kalau kamu mau ngasih tahu seseorang tentang informasi penting, kamu bisa pakai "iimasu". Misalnya, "Sensei wa ashita tesuto ga aru to iimasu." (ๅ…ˆ็”Ÿใฏๆ˜Žๆ—ฅใƒ†ใ‚นใƒˆใŒใ‚ใ‚‹ใจ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Guru mengatakan akan ada ujian besok. Di sini, sensei (ๅ…ˆ็”Ÿ) adalah guru, ashita (ๆ˜Žๆ—ฅ) artinya besok, tesuto (ใƒ†ใ‚นใƒˆ) adalah ujian, dan ga aru (ใŒใ‚ใ‚‹ใจ) itu nunjukkin kalo ada kejadian. Nah, "iimasu" di sini jadi penutup kalimat yang sopan. Gimana, udah mulai kebayang? Terus, "iimasu" juga bisa dipakai buat ngomongin pendapat atau saran. Misalnya, kalau kamu ditanya pendapat soal sesuatu, terus kamu mau jawab, "Menurut saya sih begini..." dalam bahasa Jepang, bisa jadi "Watashi wa kaku koto wo iimasu." (็งใฏใ‹ใใ“ใจใ‚’่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Saya akan mengatakan hal ini. Ini agak jarang sih dipakai buat ngomongin pendapat pribadi secara langsung, tapi intinya bisa. Yang lebih sering, mungkin pas kita menyampaikan pendapat orang lain. Misalnya, "Tatoeba, kanojo wa sou iimasu." (ไพ‹ใˆใฐใ€ๅฝผๅฅณใฏใใ†่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Contohnya, dia mengatakan begitu. Ini lebih ke "Dia bilang begitu", "Dia berpendapat seperti itu". Perhatikan juga kalau "iimasu" ini bisa diikutin sama partikel to (ใจ). Partikel "to" di sini fungsinya kayak tanda kutip ganda (" ") dalam tulisan kita, yaitu buat nampilin persis apa yang diomongin. Jadi, kalau mau bilang, "Saya bilang 'halo'", bisa jadi "Watashi wa 'halo' to iimasu." (็งใฏใ€Œใ“ใ‚“ใซใกใฏใ€ใจ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Saya mengatakan 'halo'. Nah, penting nih buat diingat. Kapan pakai "iimasu", kapan pakai "iu"? Ingat ya, "iimasu" itu buat situasi sopan, ngomong sama orang yang lebih tua, atasan, atau orang yang baru ketemu. Kalau sama temen deket atau keluarga, pakai "iu" aja biar santai. Tapi, dalam konteks belajar, seringkali "iimasu" yang diajarkan duluan karena sifatnya yang lebih umum dan sopan. Jadi, jangan ragu buat pakai "iimasu" ya, guys, apalagi kalau kamu lagi di Jepang atau lagi ngobrol sama orang Jepang yang belum terlalu kamu kenal. Makin sering latihan, makin lancar kok!

Perbedaan "iimasu" dan "iu" (่จ€ใ†)

Nah, ini dia nih yang sering bikin bingung para pemula: bedanya iimasu sama iu (่จ€ใ†) itu apa sih? Gampang aja, guys. Iu (่จ€ใ†) itu adalah bentuk dasarnya, bentuk kamus, yang artinya "mengatakan" atau "bilang". Sedangkan iimasu (่จ€ใ„ใพใ™) itu adalah bentuk sopan dari iu. Jadi, kayak "adik" dan "kakak" versi sopan gitu deh. Kalau kamu lagi ngobrol sama temen akrab, adek kelas, atau keluarga, kamu bisa pakai iu. Contohnya, "A, sore iu no?" (ใ‚ใ€ใใ‚Œ่จ€ใ†ใฎ๏ผŸ) - Oh, kamu bilang gitu? Nah, kalau kamu lagi di lingkungan yang lebih formal, misalnya di kantor, di sekolah pas ngomong sama guru, atau pas ketemu orang yang lebih tua dan belum dikenal baik, wajib pakai iimasu. Kenapa? Karena pakai iu di situasi formal itu dianggap nggak sopan, guys. Bisa-bisa kamu dikira kurang ajar lagi. Makanya, penting banget buat tahu kapan pakai yang mana. Ibaratnya, kalau di Indonesia kita ngomong sama bos pasti pakai "Bapak/Ibu", "saya", "Anda", kan? Nggak mungkin kan ngomong "Eh, Bos, gua mau ngomong nih!" ke bos kamu. Sama kayak gitu lah prinsipnya di Jepang. Iu itu buat teman seperjuangan, iimasu itu buat nunjukkin rasa hormat. Terus, gimana sama bentuk-bentuk lainnya? Nah, iu punya banyak banget turunan. Ada "iwanai" (่จ€ใ‚ใชใ„) - tidak mengatakan (bentuk negatif), "iimashita" (่จ€ใ„ใพใ—ใŸ) - mengatakan (lampau/past tense, sopan), "iwanakatta" (่จ€ใ‚ใชใ‹ใฃใŸ) - tidak mengatakan (lampau, kasual), "iimasen" (่จ€ใ„ใพใ›ใ‚“) - tidak mengatakan (negatif, sopan). Bingung kan? Tenang, tenang. Kita fokus dulu ke iimasu dan iu ya. Yang penting kamu inget, iimasu itu versi sopannya. Kalau ragu mau pakai yang mana, mending pakai iimasu aja. Nggak akan salah kok. Tapi, kalau udah kenal deket, baru deh boleh pakai iu. Memang sih, dalam bahasa Jepang, ada tingkatan kesopanan yang harus diperhatikan. Bentuk -masu seperti iimasu itu adalah tingkat kesopanan standar. Ada lagi yang lebih sopan lagi, tapi itu urusan nanti lah ya. Yang penting sekarang, kamu udah ngerti perbedaan fundamental antara iu dan iimasu. Jadi, kalau kamu mau bilang sesuatu ke guru kamu, "Sensei, watashi wa kore wo iimasu." (ๅ…ˆ็”Ÿใ€็งใฏใ“ใ‚Œใ‚’่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Guru, saya akan mengatakan ini. Itu udah bener banget. Tapi, kalau kamu ngomong ke temen kamu, "Yo, kore iu yo!" (ใ‚ˆใ€ใ“ใ‚Œ่จ€ใ†ใ‚ˆ๏ผ) - Hei, aku bilang ini nih! Itu juga udah bener dalam konteks santai. Jadi, kuncinya ada di lawan bicara dan situasinya, guys. Jangan sampai salah pakai biar komunikasi makin lancar dan nggak ada yang tersinggung ya!

Kapan Menggunakan "iimasu"?

Jadi, kapan aja sih kita disarankan pakai iimasu? Pertanyaan bagus! Biar nggak salah langkah, yuk kita bedah momen-momen pentingnya. Pertama, saat kamu berbicara dengan orang yang status sosialnya lebih tinggi darimu. Ini termasuk atasan di kantor, guru di sekolah, senior di universitas, atau bahkan orang yang lebih tua usianya yang belum kamu kenal baik. Menggunakan iimasu dalam situasi ini adalah tanda kamu menghargai dan menghormati mereka. Contohnya, kalau kamu mau tanya sesuatu ke dosen, "Sensei, iroiro to iimasu." (ๅ…ˆ็”Ÿใ€่‰ฒใ€…ใจ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Guru, saya akan mengatakan berbagai hal. (Ini contoh agak kaku sih, tapi intinya gitu. Mungkin lebih pas kalau bilang, "Sensei, watashi wa shitsumon ga arimasu." - Guru, saya punya pertanyaan. Tapi untuk ilustrasi penggunaan iimasu, bisa dibayangkan seperti itu kalau memang ada yang perlu disampaikan). Poinnya, pakai iimasu itu aman. Kedua, saat kamu berada dalam situasi formal atau resmi. Misalnya, saat presentasi di depan kelas, rapat dengan klien, atau acara resmi lainnya. Di sini, kamu perlu menjaga kesopanan agar audiens merasa dihargai. Menyampaikan pendapat, memberikan pengumuman, atau melaporkan sesuatu, semuanya akan lebih baik menggunakan iimasu. Bayangin aja kalau kamu lagi presentasi, terus kamu bilang "Eh guys, gue mau bilang kalo produk kita keren banget!" Nah, di Jepang, kalau situasinya formal, kamu harus pakai "O-mochiron, watashi-tachi no seihin wa subarashii to iimasu." (ใ‚‚ใกใ‚ใ‚“ใ€็งใŸใกใฎ่ฃฝๅ“ใฏ็ด ๆ™ดใ‚‰ใ—ใ„ใจ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Tentu saja, kami mengatakan produk kami luar biasa. (Lagi-lagi, ini contoh agak kaku untuk ilustrasi, tapi poinnya adalah penggunaan bentuk -masu). Ketiga, saat kamu memperkenalkan diri atau memberikan informasi penting kepada orang yang baru kamu kenal. Kesan pertama itu penting, guys! Dengan menggunakan iimasu, kamu menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang sopan dan bisa dipercaya. Misalnya, saat memperkenalkan diri di acara networking, "Hajimemashite, watashi wa [Nama Anda] to iimasu." (ใฏใ˜ใ‚ใพใ—ใฆใ€็งใฏ[Nama Anda]ใจ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Perkenalkan, nama saya [Nama Anda]. Nah, ini contoh yang paling sering ditemui dan sangat penting! "...to iimasu" ini adalah cara paling umum dan sopan untuk memperkenalkan nama. Keempat, ketika kamu ingin menyampaikan ucapan terima kasih, permintaan maaf, atau janji. Kata-kata seperti ini butuh kesopanan ekstra. "Goshuu-sama desu. Korekara mo yoroshiku iimasu." (ใ”ไธปไบบๆง˜ใงใ™ใ€‚ใ“ใ‚Œใ‹ใ‚‰ใ‚‚ใ‚ˆใ‚ใ—ใ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Anda adalah tuan saya. Mulai sekarang, saya akan terus (mengatakan) baik. (Ini juga contoh agak spesifik, tapi poinnya adalah penggunaan iimasu untuk hal yang formal). Intinya, kapanpun kamu merasa perlu menunjukkan rasa hormat, menjaga kesopanan, atau berada dalam situasi yang membutuhkan formalitas, iimasu adalah pilihan yang tepat. Kalau kamu ragu, pilih iimasu aja. Lebih baik sedikit terlalu sopan daripada kurang sopan, kan? Dengan sering berlatih dan memperhatikan percakapan orang Jepang, kamu pasti akan terbiasa kok kapan harus pakai "iimasu". Semangat belajarnya, guys!

Contoh Lain "iimasu" dalam Percakapan

Biar makin mantap nih pemahamannya, yuk kita lihat beberapa contoh lagi iimasu dipakai dalam percakapan sehari-hari. Contoh-contoh ini bakal kasih gambaran nyata gimana kata ini beraksi. Coba perhatikan baik-baik ya, guys!

  1. Melaporkan Instruksi atau Perintah:
    • Guru: "Shiken wa raishuu desu to iimasu." (่ฉฆ้จ“ใฏๆฅ้€ฑใงใ™ใจ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Guru mengatakan ujiannya minggu depan. (Ini kayak guru ngasih tau muridnya, atau murid ngasih tau temennya kalo gurunya bilang gitu).
  2. Menyampaikan Informasi Umum:
    • Berita: "Kono kikai wa jiyuu ni tsukau koto ga dekimasu to iimasu." (ใ“ใฎๆฉŸๆขฐใฏ่‡ช็”ฑใซไฝฟใ†ใ“ใจใŒใงใใพใ™ใจ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Dikatakan bahwa mesin ini bisa digunakan secara bebas. (Ini sering muncul di pengumuman atau brosur).
  3. Mengutip Seseorang (Secara Umum):
    • Teman A: "Tanaka-san wa kinou yasunda yo." (็”ฐไธญใ•ใ‚“ใฏๆ˜จๆ—ฅไผ‘ใ‚“ใ ใ‚ˆใ€‚) - Tanaka kemarin nggak masuk lho.
    • Teman B: "Hontou? Nani ka iimasu ka?" (ๆœฌๅฝ“๏ผŸไฝ•ใ‹่จ€ใ„ใพใ™ใ‹๏ผŸ) - Beneran? Dia bilang sesuatu (alasannya)? (Di sini, "nani ka iimasu ka" artinya kayak "Dia ngasih tau apa?", "Dia ngomong apa?").
  4. Menyatakan Pendapat (secara tidak langsung):
    • "Kono hon wa omoshiroi to kankoukyaku wa iimasu." (ใ“ใฎๆœฌใฏ้ข็™ฝใ„ใจ่ฆณๅ…‰ๅฎขใฏ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Wisatawan mengatakan buku ini menarik. (Ini melaporkan pendapat orang lain).
  5. Dalam Perkenalan (Wajib Tahu!):
    • "Watashi no namae wa Suzuki to iimasu." (็งใฎๅๅ‰ใฏ้ˆดๆœจใจ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚) - Nama saya Suzuki. Ini adalah cara paling sopan dan umum untuk memperkenalkan nama. Kalau kamu lagi kenalan sama orang Jepang, WAJIB pakai ini atau variasinya.

Perhatiin ya, dalam banyak contoh di atas, seringkali ada partikel to (ใจ) yang ngikutin sebelum iimasu. Partikel ini penting banget karena dia yang menandakan "apa yang dikatakan". Jadi, kayak kamu nambahin tanda kutip (" ") gitu di tulisan. Misalnya, "Dia bilang 'Aku cinta kamu'." --> "Kanojo wa 'Aishiteru' to iimasu." (ๅฝผๅฅณใฏใ€Œๆ„›ใ—ใฆใ‚‹ใ€ใจ่จ€ใ„ใพใ™ใ€‚)

Ingat sekali lagi, semua contoh di atas menggunakan iimasu karena konteksnya cenderung sopan atau melaporkan perkataan orang lain dengan hormat. Kalau kamu lagi ngobrol sama temenmu tentang film yang baru ditonton, kamu mungkin akan lebih sering dengar atau pakai bentuk kasualnya, "Kono eiga, sugoi to iu yo!" (ใ“ใฎๆ˜ ็”ปใ€ใ™ใ”ใ„ใจ่จ€ใ†ใ‚ˆ๏ผ) - Film ini keren banget, lho! Jadi, kesimpulannya, iimasu itu adalah alat komunikasi super penting dalam bahasa Jepang. Kuasai ini, dan kamu selangkah lebih maju dalam percakapanmu. Jangan pernah takut buat salah, guys. Yang penting terus mencoba dan belajar. Ganbatte ne!

Kesimpulan: Kuasai "iimasu" untuk Percakapan Lancar

Jadi gimana, guys? Udah lebih paham kan sekarang soal iimasu (่จ€ใ„ใพใ™)? Intinya, iimasu itu adalah cara sopan untuk bilang "mengatakan" atau "bilang" dalam bahasa Jepang. Ini adalah bentuk -masu dari kata kerja dasar iu (่จ€ใ†). Kenapa penting banget? Karena dipakai di banyak situasi, terutama yang membutuhkan kesopanan seperti ngobrol sama orang yang lebih tua, atasan, atau dalam acara formal. Inget ya, bedain sama iu yang lebih santai buat teman-teman. Kalau ragu, pakai iimasu aja biar aman. Dengan menguasai iimasu, kamu udah punya modal penting buat ngobrol bahasa Jepang lebih lancar dan sopan. Teruslah berlatih, perhatikan contoh-contoh kalimatnya, dan jangan takut salah. Semakin sering kamu pakai, semakin natural kok kedengarannya. Semoga artikel ini bermanfaat ya buat kalian yang lagi berjuang belajar bahasa Jepang. Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Ja ne!