Berita Sekolah 5W1H: Contoh Lengkap & Jawaban

by Jhon Lennon 46 views

Hai guys, pernah nggak sih kalian ditugasin buat bikin berita tapi bingung mulainya gimana? Apalagi kalau harus pakai format 5W1H? Tenang, kalian nggak sendirian! Nah, kali ini kita bakal kupas tuntas soal contoh berita 5W1H yang fokusnya ke dunia sekolah. Dijamin setelah baca ini, kalian bakal jago bikin berita ala wartawan profesional!

Apa Sih Sebenarnya Berita 5W1H Itu?

Sebelum kita masuk ke contohnya, yuk kenalan dulu sama si 5W1H ini. Jadi, 5W1H itu singkatan dari What (Apa), Who (Siapa), When (Kapan), Where (Di mana), Why (Mengapa), dan How (Bagaimana). Ini adalah kerangka dasar yang wajib ada dalam sebuah berita. Ibaratnya, tanpa salah satu dari unsur ini, berita kalian bakal terasa kurang lengkap, kayak makan nasi goreng tanpa kerupuk, hambar gitu deh!

Kenapa sih 5W1H ini penting banget? Simpel aja, guys. Dengan menjawab keenam pertanyaan ini, pembaca bisa langsung dapat gambaran utuh tentang suatu peristiwa. Mulai dari kejadiannya apa, siapa aja yang terlibat, kapan terjadinya, di mana lokasinya, kenapa bisa terjadi, sampai bagaimana kronologinya. Lengkap banget kan? Makanya, wartawan-wartawan handal itu selalu memastikan semua unsur ini terpenuhi dalam tulisannya. Pentingnya 5W1H dalam jurnalisme itu mutlak adanya, karena ini adalah fondasi dari pelaporan yang baik dan informatif. Gampangnya, kalau mau nulis berita yang ngena dan nggak bikin bingung, ya harus patuhi kaidah 5W1H ini. Jadi, saat kalian lihat berita, coba deh identifikasi, apakah keenam unsur ini sudah terjawab? Kalau belum, berarti beritanya masih perlu di-upgrade lagi.

Apa (What)

Bagian What ini menjawab pertanyaan soal apa yang terjadi. Ini adalah inti dari beritanya, guys. Kejadian utama apa sih yang mau kalian laporkan? Apakah itu acara sekolah, lomba, kejadian unik, atau mungkin pengumuman penting? Fokusnya adalah pada peristiwa itu sendiri. Misalnya, kalau kita mau bikin berita tentang lomba, what-nya adalah 'lomba debat', 'pertandingan futsal', atau 'pentas seni'. Kalau tentang acara, ya 'upacara bendera', 'peresmian laboratorium baru', atau 'kegiatan bakti sosial'. Penting banget untuk menjelaskan secara detail dan jelas apa yang menjadi pokok bahasan berita kita. Jangan sampai pembaca mikir, "Loh, ini sebenarnya ada acara apa sih?". Makanya, di awal berita, seringkali kita temukan kalimat pembuka yang langsung merangkum what ini. Misalnya, "Sebuah acara pentas seni meriah digelar di aula sekolah" atau "Tim futsal sekolah berhasil meraih juara pertama dalam turnamen antar SMA". Dengan jelas menyebutkan what-nya, kita sudah memberikan informasi krusial kepada pembaca, sehingga mereka tahu persis kejadian apa yang sedang dibahas. Menjelaskan inti peristiwa adalah kunci dari unsur 'apa' ini. Tanpa penjelasan yang gamblang, berita yang kita sajikan akan terasa kabur dan kurang menarik. Pembaca butuh tahu, apa yang sebenarnya terjadi, apa yang menjadi sorotan, dan apa dampak dari kejadian tersebut. Jadi, pastikan kalian benar-benar detail dalam menjelaskan unsur 'apa' ini, ya!

Siapa (Who)

Selanjutnya, ada unsur Who, alias siapa yang terlibat. Dalam berita sekolah, who ini bisa jadi siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, atau bahkan tamu undangan. Siapa saja tokoh utama dalam cerita yang kalian tulis? Sebutkan nama mereka, jabatan mereka (kalau perlu), dan peran mereka dalam peristiwa tersebut. Misalnya, kalau beritanya tentang lomba debat, who-nya adalah para peserta lomba, juri, dan panitia. Kalau beritanya tentang kepsek baru, ya who-nya adalah kepala sekolah baru tersebut beserta jajaran guru dan staf. Menyebutkan who ini penting agar pembaca bisa mengidentifikasi siapa saja aktor di balik kejadian. Ini juga membantu memberikan kredibilitas pada berita, karena ada orang-orang yang jelas disebutkan bertanggung jawab atau menjadi bagian dari peristiwa. Menyebutkan pihak yang terlibat dalam berita membuat cerita terasa lebih hidup dan personal. Bayangkan saja kalau beritanya tentang siswa berprestasi, tapi tidak disebutkan namanya? Kan sayang banget! Jadi, pastikan kalian mencatat dan menyebutkan nama-nama penting yang relevan dengan berita yang kalian tulis. Kadang, kita juga perlu menyebutkan siapa yang memberikan komentar atau pernyataan terkait peristiwa tersebut untuk menambah kedalaman berita. Intinya, jangan ada tokoh penting yang terlewat dalam penjelasan unsur 'siapa' ini.

Kapan (When)

Unsur When atau kapan peristiwa itu terjadi juga nggak kalah penting, guys. Informasi waktu ini bisa berupa hari, tanggal, bulan, dan tahun. Kadang, bisa juga mencakup jam spesifik kalau memang itu krusial. Misalnya, "Upacara bendera dilaksanakan pada hari Senin, 17 Oktober 2023, pukul 07.00 WIB". Kenapa when ini penting? Karena waktu bisa memberikan konteks pada sebuah kejadian. Apakah kejadian itu baru saja terjadi, atau sudah berlalu? Apakah ada kaitannya dengan peringatan hari tertentu? Dengan informasi waktu yang jelas, pembaca bisa menempatkan peristiwa dalam linimasa yang tepat. Memberikan informasi waktu yang akurat sangat krusial untuk berita. Jika beritanya tentang perlombaan, kapan babak penyisihan? Kapan finalnya? Jika beritanya tentang pengumuman hasil ujian, kapan pengumumannya diumumkan? Detail waktu akan membuat berita kalian semakin terpercaya. Kalau kita mau bikin berita tentang acara sekolah yang akan datang, misalnya, when-nya bisa jadi "akan dilaksanakan pada Sabtu, 28 Oktober 2023". Informasi yang jelas mengenai kapan suatu peristiwa terjadi atau akan terjadi membantu pembaca untuk memahami urgensi dan relevansi berita tersebut. Jadi, jangan sampai lupa memberikan detail waktu yang nggak bikin ambigu, ya!

Di Mana (Where)

Nah, kalau yang ini pasti pada ngerti lah ya, Where atau di mana peristiwa itu terjadi. Lokasi kejadian itu sangat penting untuk memberikan gambaran spasial bagi pembaca. Apakah itu di aula sekolah, lapangan olahraga, perpustakaan, kelas tertentu, atau bahkan di luar lingkungan sekolah jika acaranya diadakan di tempat lain. Misalnya, "Pertandingan futsal berlangsung di Lapangan Olahraga SMA Maju" atau "Pameran karya seni diadakan di Gedung Serbaguna SMP Cemerlang". Dengan menyebutkan lokasi secara spesifik, pembaca bisa membayangkan sendiri suasana dan kondisi tempat kejadian. Menjelaskan lokasi kejadian secara detail membuat berita lebih nyata. Kalau beritanya tentang kegiatan di laboratorium, sebutkan nama laboratoriumnya. Kalau tentang seminar, sebutkan nama gedung dan ruangannya. Ini juga penting kalau misalnya ada dampak dari kejadian tersebut yang memengaruhi area tertentu. Jadi, jangan cuma bilang "di sekolah", tapi sebutkanlah secara lebih rinci agar informasinya top markotop. Lokasi ini juga bisa menjadi penanda geografis yang penting, apalagi kalau sekolah kalian punya beberapa gedung atau fasilitas yang tersebar.

Mengapa (Why)

Bagian Why atau mengapa peristiwa itu terjadi seringkali jadi bagian yang paling menantang, tapi juga paling menarik. Ini menyangkut alasan di balik kejadian. Kenapa lomba debat itu diadakan? Mungkin untuk meningkatkan kemampuan public speaking siswa. Kenapa ada kegiatan bakti sosial? Mungkin untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial. Kenapa kepala sekolah baru dilantik? Tentu ada alasan pergantian kepemimpinan sebelumnya. Menjelaskan alasan atau latar belakang peristiwa ini memberikan kedalaman pada berita. Tanpa why, berita bisa terasa dangkal, cuma sekadar laporan kejadian tanpa ada maknanya. Ini juga yang membedakan antara laporan berita biasa dengan analisis yang lebih mendalam. Kadang, why ini bisa dijawab dari pernyataan narasumber, dari tujuan acara yang sudah ditetapkan, atau dari analisis situasi yang terjadi. Misalnya, "Acara ini diadakan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda" atau "Turnamen ini diselenggarakan sebagai bagian dari program pengembangan bakat siswa". Jawaban why ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada pembaca mengenai signifikansi dari peristiwa yang dilaporkan. Jadi, jangan malas untuk menggali alasan di balik setiap kejadian, ya!

Bagaimana (How)

Terakhir, ada How atau bagaimana peristiwa itu terjadi. Bagian ini menjelaskan kronologi atau proses terjadinya suatu kejadian. Bagaimana jalannya lomba? Bagaimana jalannya upacara? Bagaimana proses pembentukan panitia? Bagaimana hasil pertandingan itu bisa diraih? Ini adalah bagian yang menguraikan langkah-langkah atau tahapan dari peristiwa tersebut. Misalnya, "Pertandingan berlangsung sengit selama 2x45 menit, diakhiri dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim tuan rumah" atau "Proses pemilihan ketua OSIS melibatkan voting langsung oleh seluruh siswa dan guru". Menguraikan kronologi dan proses kejadian ini membuat pembaca seolah-olah ikut menyaksikan langsung. Semakin detail dan runtut penjelasannya, semakin mudah pembaca memahami alur ceritanya. Ini juga bisa mencakup bagaimana suatu masalah diselesaikan, bagaimana sebuah tujuan dicapai, atau bagaimana suatu proses berjalan. How ini seringkali menjawab pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang muncul setelah mengetahui apa yang terjadi. Misalnya, setelah tahu apa yang terjadi (juara), pembaca ingin tahu bagaimana tim itu bisa menang (strategi, kerja keras, dll). Jadi, pastikan kalian menceritakan prosesnya dengan jelas dan logis.

Contoh Berita Sekolah 5W1H

Sekarang, mari kita praktikkan dengan sebuah contoh berita, guys! Bayangkan ada sebuah acara pentas seni di sekolah kita.

Judul Berita: Pesta Seni Meriah Warnai HUT SMA Harapan Bangsa

(What) SMA Harapan Bangsa sukses menggelar acara pentas seni yang meriah dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun sekolah yang ke-35. Acara ini menampilkan berbagai macam pertunjukan kreatif dari para siswa.

(Who) Acara ini dihadiri oleh Kepala Sekolah, Bapak Drs. Joko Susilo, para guru dan staf pengajar, ribuan siswa beserta perwakilan orang tua siswa. Turut hadir pula alumni SMA Harapan Bangsa yang memberikan dukungan.

(When) Pentas seni ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023, mulai dari pukul 13.00 WIB hingga selesai sekitar pukul 17.00 WIB.

(Where) Seluruh rangkaian acara dipusatkan di Lapangan Utama SMA Harapan Bangsa yang disulap menjadi panggung megah.

(Why) Acara ini diadakan untuk menumbuhkan apresiasi seni di kalangan siswa, mempererat tali persaudaraan antar warga sekolah, sekaligus merayakan hari jadi sekolah yang ke-35 dengan cara yang positif dan berkesan.

(How) Pentas seni dibuka dengan penampilan tari saman dari ekskul tari tradisional, dilanjutkan dengan penampilan band akustik, drama musikal, puisi berantai, dan diakhiri dengan penampilan kejutan dari guru-guru. Para siswa terlihat antusias menyaksikan setiap penampilan dan memberikan tepuk tangan meriah. Pihak panitia, yang terdiri dari OSIS, juga berhasil mengatur jalannya acara dengan lancar tanpa hambatan berarti.

Bagaimana, guys? Cukup jelas kan contohnya? Semua unsur 5W1H sudah terjawab dan membentuk sebuah berita yang utuh. Keren banget, kan?

Tips Tambahan Biar Berita Makin Joss

Selain memperhatikan unsur 5W1H, ada beberapa tips nih biar berita sekolah kalian makin disukai pembaca:

  1. Gunakan Bahasa yang Menarik dan Mudah Dipahami: Hindari jargon yang terlalu teknis atau bahasa yang kaku. Pakai gaya bahasa yang ngalir dan enak dibaca, tapi tetap profesional ya.
  2. Tambahkan Kutipan Langsung: Kalau ada wawancara, jangan ragu buat ngutip ucapan narasumber. Ini bikin berita jadi lebih hidup dan otentik. Contohnya, "Saya sangat senang melihat kreativitas siswa," ujar Bapak Kepala Sekolah.
  3. Sertakan Foto atau Video (jika memungkinkan): Visual itu penting, guys! Foto atau video yang relevan bisa bikin berita kalian makin menarik dan informatif.
  4. Buat Judul yang Menggugah Rasa Ingin Tahu: Judul adalah gerbang pertama berita. Pastikan judulnya catchy dan bikin orang penasaran pengen baca lebih lanjut.
  5. Periksa Fakta dan Ejaan: Ini wajib hukumnya! Berita yang valid dan bebas dari typo itu nggak bisa ditawar. Baca ulang berita kalian sebelum dipublikasikan.

Dengan mengikuti panduan unsur 5W1H dalam penulisan berita dan tips-tips tambahan ini, kalian pasti bisa bikin berita sekolah yang keren dan berbobot. Selamat mencoba, ya! Semoga sukses bikin berita yang informatif dan nggak membosankan!